MUSEUM PROPINSI KALIMANTAN BARAT
LOKASI:
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Jl. Jenderal A. Yani Pontianak, telp. (0561) 34600
Website: www.museumkalbar.net
Sejarah Singkat
Museum Provinsi Kalimantan Barat dibangun di atas tanah seluas + 28.167 m persegi dengan luas bangunan + 3.905 m persegi. Museum dibangun pada tahun 1975. Tanggal 4 Oktober 1983 mulai difungsikan meskipun masih banyak kekurangan. Setelah ada penyempurnaan maka museum diresmikan pada tanggal 2 April 1988 oleh Sekjen Depdikbud. Bangunan museum merupakan bangunan baru dengan gaya arsitektur perpaduan antara tradisional dan modern. Dalam era otonomi daerah, status Museum Provinsi Kalimantan Barat berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
KLASIFIKASI KOLEKSI
Berdasarkan hasil pengkajian koleksi, bahwa koleksi museum tidak hanya terbatas pada benda budaya tetapi juga benda-benda alam. Ditinjau dari jenis bahan penyusunnya, koleksi museum dapat digolongkan atas tiga kelompok besar, yaitu koleksi anorganik, organik dan campuran. Mengingat sifat koleksi museum yang sangat kompleks, maka diperlukan suatu penanganan/pengelolaan melalui klasifikasi koleksi berdasarkan disiplin ilmu yang bersifat konvensi.
Hasil klasifikasi koleksi tersebut untuk museum umum/propinsi terdiri atas 10 (sepuluh) jenis koleksi yaitu :
1. Geologika/Geografika
2. Biologika
3. Etnografika
4. Arkeologika
5. Historika
6. Numismatika / Heraldika
7. Filologika
8. Keramologika
9. Seni Rupa / Seni Kria
10. Teknologika/Modern Pengertian jenis koleksi adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Koleksi Geologika/Geografika :
Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologika/geografika, meliputi batuan, mineral dan benda-benda bentukan alam lainnya (permata, granit, andesit, termasuk fosil), peta dan peralatan pemetaan.
Koleksi Biologika :
Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu biologika, anatara lain tengkorak atau kerangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan baik yang diawetkan maupun yang tidak diawetkan.
Koleksi Etnografika :
Benda koleksi yang merupakan objek penelitian antropologi. Benda–benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis.
Koleksi Filologika :
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologi, berupa naskah kuno yang ditulis tangan yang menguraikan suatu hal atau peristiwa.
Koleksi Arkeologika :
Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai pengaruh budaya barat.
Koleksi Historika :
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian sejarah. Benda-benda ini mempunyai nilai sejarah sejak masuknya budaya barat sampai sekarang. Benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa ( sejarah ) yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat (misalnya negara, kelompok, tokoh dan sebagainya ).
Koleksi Numismatika :
Setiap mata uang atau alat tukar (token) yang sah.
Koleksi Heraldika :
Setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi (termasuk cap/stempel).
Koleksi Keramologika :
Benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar (baked clay) berupa barang pecah belah.
Koleksi Seni Rupa / Seni Kria :
Benda koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.
Koleksi Filologika
Surat Emas Tulisan Arab Melayu
Berasal dari Kesultanan Pontianak.
Koleksi Arkeologika
Lingga dan Yoni
Ditemukan di situs Nanga Balang Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu. Lingga berbentuk bunga teratai (padma), dan Yoni berbentuk bola. Digunakan sebagai lambang kesuburan.
Koleksi Keramologika
Keramik Bertuliskan Ayat Al-Qur’an.
Keramik ini berasal dari negeri China. Merupakan keramik yang dibuat pada masa Dinasti Ming. Kemungkinan besar, keramik ini merupakan pesanan dari kerajaan Islam.
Teknologika/Modern Pengertian jenis koleksi adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi
Alat Musik Tanjidor
Alat musik ini digunakan pada acara pernikahan dan acara-acara besar lainnya, misalnya penyambutan tamu kehormatan.
Koleksi Etnografika
Batu Nisan Masyarakat Dayak
Biasanya berbentuk patung atau pun dikenal dengan istilah “Pantak”. Pantak hanya digunakan oleh kalangan bangsawan, seangkan untuk masyarakat awam, nisannya disebut dengan “Tambak.”
Gabungan Burung dengan Ular
Gambar disamping merupakan perpaduan antara burung dengan ular sebagai ritual-ritual oleh suku dayak.
Pemital Benang
Gambar disamping adalah alat-alat yang digunakan untuk mengubah bahan baku kapas menjadi benang. Alat ini disebut juga pemital benang oleh suku melayu.
Alat-alat pemutar piringan hitam (Gramofon)
Gramofon ini merupakan alat-alat kebudayaan china yang digunakan untuk memutar piringan hitam.
Alat-alat tenun suku melayu
Gambar disamping ini adalah alat-alat yang digunakan suku melayu untuk membuat kain.
Kain-kain adat suku Melayu
Gambar disamping adalah kain-kain yang digunakan orang-orang melayu dalam acara adat, baik itu pernikahan, sunatan, dan syukuran. Kain ini melambangkan pembesar-pembesar adat melayu. Seperti kepala suku melayu.
Alat Musik Kecapi
Gambar di samping merupakan alat musik tradisional yang berasal dari etnis Cina yang ada di Kalimantan Barat.
Lambang-Lambang Shio
Gambar di samping menunjukkan gambar-gambar Shio atau Tahun pada masyarakat Cina. Jumlah Shio atau tahun pada masyarakat Cina berjumlah 12.
Perisai Perang Suku Dayak
Perisai ini merupakan salah satu perlengkapan perang pada suku Dayak, selain Mandau. Perisai ini berfungsi untuk menangkis senjata lawan atau musuh.
LOKASI:
Museum Propinsi Kalimantan Barat
Jl. Jenderal A. Yani Pontianak, telp. (0561) 34600
Website: www.museumkalbar.net
Sejarah Singkat
Museum Provinsi Kalimantan Barat dibangun di atas tanah seluas + 28.167 m persegi dengan luas bangunan + 3.905 m persegi. Museum dibangun pada tahun 1975. Tanggal 4 Oktober 1983 mulai difungsikan meskipun masih banyak kekurangan. Setelah ada penyempurnaan maka museum diresmikan pada tanggal 2 April 1988 oleh Sekjen Depdikbud. Bangunan museum merupakan bangunan baru dengan gaya arsitektur perpaduan antara tradisional dan modern. Dalam era otonomi daerah, status Museum Provinsi Kalimantan Barat berada di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
KLASIFIKASI KOLEKSI
Berdasarkan hasil pengkajian koleksi, bahwa koleksi museum tidak hanya terbatas pada benda budaya tetapi juga benda-benda alam. Ditinjau dari jenis bahan penyusunnya, koleksi museum dapat digolongkan atas tiga kelompok besar, yaitu koleksi anorganik, organik dan campuran. Mengingat sifat koleksi museum yang sangat kompleks, maka diperlukan suatu penanganan/pengelolaan melalui klasifikasi koleksi berdasarkan disiplin ilmu yang bersifat konvensi.
Hasil klasifikasi koleksi tersebut untuk museum umum/propinsi terdiri atas 10 (sepuluh) jenis koleksi yaitu :
1. Geologika/Geografika
2. Biologika
3. Etnografika
4. Arkeologika
5. Historika
6. Numismatika / Heraldika
7. Filologika
8. Keramologika
9. Seni Rupa / Seni Kria
10. Teknologika/Modern Pengertian jenis koleksi adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Koleksi Geologika/Geografika :
Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologika/geografika, meliputi batuan, mineral dan benda-benda bentukan alam lainnya (permata, granit, andesit, termasuk fosil), peta dan peralatan pemetaan.
Koleksi Biologika :
Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu biologika, anatara lain tengkorak atau kerangka manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan baik yang diawetkan maupun yang tidak diawetkan.
Koleksi Etnografika :
Benda koleksi yang merupakan objek penelitian antropologi. Benda–benda tersebut merupakan hasil budaya atau menggambarkan identitas suatu etnis.
Koleksi Filologika :
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologi, berupa naskah kuno yang ditulis tangan yang menguraikan suatu hal atau peristiwa.
Koleksi Arkeologika :
Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lampau yang menjadi objek penelitian arkeologi. Benda-benda tersebut merupakan hasil peninggalan budaya sejak masa prasejarah sampai pengaruh budaya barat.
Koleksi Historika :
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian sejarah. Benda-benda ini mempunyai nilai sejarah sejak masuknya budaya barat sampai sekarang. Benda-benda ini pernah digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan suatu peristiwa ( sejarah ) yang berkaitan dengan suatu organisasi masyarakat (misalnya negara, kelompok, tokoh dan sebagainya ).
Koleksi Numismatika :
Setiap mata uang atau alat tukar (token) yang sah.
Koleksi Heraldika :
Setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi (termasuk cap/stempel).
Koleksi Keramologika :
Benda koleksi yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar (baked clay) berupa barang pecah belah.
Koleksi Seni Rupa / Seni Kria :
Benda koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.
Koleksi Filologika
Surat Emas Tulisan Arab Melayu
Berasal dari Kesultanan Pontianak.
Koleksi Arkeologika
Lingga dan Yoni
Ditemukan di situs Nanga Balang Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu. Lingga berbentuk bunga teratai (padma), dan Yoni berbentuk bola. Digunakan sebagai lambang kesuburan.
Koleksi Keramologika
Keramik Bertuliskan Ayat Al-Qur’an.
Keramik ini berasal dari negeri China. Merupakan keramik yang dibuat pada masa Dinasti Ming. Kemungkinan besar, keramik ini merupakan pesanan dari kerajaan Islam.
Teknologika/Modern Pengertian jenis koleksi adalah suatu benda atau kumpulan benda yang berkaitan dengan cabang kesenian, disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi
Alat Musik Tanjidor
Alat musik ini digunakan pada acara pernikahan dan acara-acara besar lainnya, misalnya penyambutan tamu kehormatan.
Koleksi Etnografika
Batu Nisan Masyarakat Dayak
Biasanya berbentuk patung atau pun dikenal dengan istilah “Pantak”. Pantak hanya digunakan oleh kalangan bangsawan, seangkan untuk masyarakat awam, nisannya disebut dengan “Tambak.”
Gabungan Burung dengan Ular
Gambar disamping merupakan perpaduan antara burung dengan ular sebagai ritual-ritual oleh suku dayak.
Pemital Benang
Gambar disamping adalah alat-alat yang digunakan untuk mengubah bahan baku kapas menjadi benang. Alat ini disebut juga pemital benang oleh suku melayu.
Alat-alat pemutar piringan hitam (Gramofon)
Gramofon ini merupakan alat-alat kebudayaan china yang digunakan untuk memutar piringan hitam.
Alat-alat tenun suku melayu
Gambar disamping ini adalah alat-alat yang digunakan suku melayu untuk membuat kain.
Kain-kain adat suku Melayu
Gambar disamping adalah kain-kain yang digunakan orang-orang melayu dalam acara adat, baik itu pernikahan, sunatan, dan syukuran. Kain ini melambangkan pembesar-pembesar adat melayu. Seperti kepala suku melayu.
Alat Musik Kecapi
Gambar di samping merupakan alat musik tradisional yang berasal dari etnis Cina yang ada di Kalimantan Barat.
Lambang-Lambang Shio
Gambar di samping menunjukkan gambar-gambar Shio atau Tahun pada masyarakat Cina. Jumlah Shio atau tahun pada masyarakat Cina berjumlah 12.
Perisai Perang Suku Dayak
Perisai ini merupakan salah satu perlengkapan perang pada suku Dayak, selain Mandau. Perisai ini berfungsi untuk menangkis senjata lawan atau musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar